Potato Chips

Berawal dari ketidakpuasan, berujung pada kesuksesan

Pelayanan terhadap pelanggan adalah nomor satu. Tapi, jika pelanggan komplain terus menerus, apa yang Anda lakukan? Jengkel dan marah tentunya! Tapi, jika kemarahan justru berbuah kesuksesan, pasti Anda takkan mengiranya. Dan, itulah yang terjadi pada sosok bernama Goerge Crum, seorang koki yang bekerja di sebuah resort di Saratoga Springs, Bew York. Pria kelahiran tahun 1822 di Saratoga Lake ini, merasa jengkel dan marah dengan konsumennya. Kala itu sekitar 1853, seorang pelanggan menolak pesanan kentang goreng buatannya. Menurut sang konsumen, kentang yang dibuat itu terlalu tebal sehingga kurang renyah.

Demi kepuasan pelanggan, ia pun melayani permintaan untuk memperbaiki menunya. Kentang itupun dipotong lebih tipis dan kembali disajikan pada sang konsumen. Tapi, lagi-lagi si pelanggan menolak pesanan itu karena dirasa masih terlalu tebal. Akhirnya, saking jengkelnya, Goerge Crum pun kembali menarik menu itu dan menggantinya dengan kentang yang jauh lebih tipis.

Karena marah, George Crum mengiris kentang sangat tipis sehingga tak bisa ditusuk dengan garpu karena langsung hancur. Dalam hati, ia ingin memberi pelajaran pda si pelanggan bahwa jika terlalu tipis, kentang justru akan hancur. Dan, kentang super tipis itu pun disajikan kembali. Sungguh ajaib!

Si pelanggan justru sangat senang dengan kerenyahan kentang tersebut. Kemudian, sejak saat itu, banyak pelanggan yang meminta menu yang sama. Itulah awal terciptanya potato chips (kripik kentang) yang kita kenal sekarang.

George Crum pun akhirnya melah mendirikan restorannya sendiri dengan menu spesialnya tersebut hingga sukses. Sungguh, kesulitan yang dihadapi, kadang-kadang malah bisa membawa berkah.

Tahukah Anda?
Pasti Anda tak asing dengan email. Konon, saat ini tercatat ada sekitar 1,4 milyar alamat email di jagat maya. Dari jumlah tersebut, rata-rata terkirim 190 miliar email dalam sehari! Masalahnya, ternyata sekitar 70 persen atau sekitar 133 email itu berisi spam dan virus! Jadi, berhati-hatilah!

Sumber: Majalah Luar Biasa